Apa Perbedaan Was dan Were? Kapan Harus Menggunakannya?

Sebelum membahas lebih jauh perbedaan was dan were, penting untuk memahami bahwa was–were adalah bentuk lampau (past tense) dari kata kerja to be. Keduanya digunakan untuk menyatakan kejadian atau kondisi di masa lalu. Namun, pemakaiannya berbeda tergantung pada subjek yang digunakan.
Table of Contents
ToggleWas Digunakan untuk Subjek Tunggal
Was digunakan dengan subjek tunggal, yaitu I, he, she, dan it.
Contoh penggunaan was:
I was at the library yesterday. (Saya berada di perpustakaan kemarin.)
He was very happy after winning the competition. (Dia sangat senang setelah memenangkan kompetisi.)
The weather was cold last night. (Cuacanya dingin tadi malam.)
Were Digunakan untuk Subjek Jamak
*Sementara itu, were digunakan dengan subjek jamak seperti you, we, dan they.
Contoh penggunaan were:
You were late for class this morning. (Kamu terlambat masuk kelas pagi ini.)
We were at the beach last weekend. (Kami berada di pantai akhir pekan lalu.)
They were very tired after the trip. (Mereka sangat lelah setelah perjalanan.)
Namun, ada satu pengecualian penting! You selalu menggunakan were, baik untuk satu orang maupun lebih dari satu orang.
Contoh:
You were my best friend. (Kamu adalah sahabat terbaikku.)
You were all invited to the party. (Kalian semua diundang ke pesta.)
Penggunaan Was dan Were dalam Kalimat Pengandaian (Conditional Sentence)
Dalam kalimat pengandaian (conditional sentence type 2), were digunakan untuk semua subjek, termasuk I, he, she, dan it.
Contoh:
If I were a millionaire, I would travel the world. (Jika saya seorang miliuner, saya akan berkeliling dunia.)
If she were here, she would help us. (Jika dia ada di sini, dia akan membantu kita.)
Mengapa bukan “If I was a millionaire”? Karena dalam tata bahasa Inggris formal, were digunakan dalam situasi hipotetis atau pengandaian yang tidak nyata.
Kesalahan Umum dalam Menggunakan Was dan Were
Banyak siswa yang masih bingung dan sering melakukan kesalahan dalam penggunaan was dan were. Berikut beberapa kesalahan umum dan cara membetulkannya:
Salah: You was my best friend.
Benar: You were my best friend.Salah: They was at the mall last night.
Benar: They were at the mall last night.Salah: If I was you, I would apologize.
Benar: If I were you, I would apologize.
Tips Mudah Mengingat Perbedaan Was dan Were
Agar lebih mudah mengingat perbedaan was dan were, gunakan tips berikut:
Gunakan was untuk subjek tunggal (I, he, she, it).
Gunakan were untuk subjek jamak (you, we, they).
Dalam kalimat pengandaian, selalu gunakan were untuk semua subjek.
Ingat bahwa “you” selalu menggunakan were, baik dalam bentuk tunggal maupun jamak.
Latihan Soal
Pilih was atau were untuk melengkapi kalimat berikut dengan benar.
- She ___ very happy yesterday.
- They ___ at the park last Sunday.
- I ___ at home all day because of the rain.
- We ___ best friends in high school.
- He ___ sick last night.
- The book ___ on the table this morning.
- You ___ late for the meeting.
- It ___ very cold last winter.
- My parents ___ in Bali last summer.
- There ___ a lot of people at the concert.
Jawaban
- was
- were
- was
- were
- was
- was
- were
- was
- were
- were
Was dan were adalah bentuk lampau dari to be, yang digunakan sesuai dengan subjeknya. Was digunakan untuk subjek tunggal (I, he, she, it), sedangkan were digunakan untuk subjek jamak (you, we, they). Dalam kalimat pengandaian, were digunakan untuk semua subjek, termasuk I dan he/she/it. Dengan memahami aturan ini dan sering berlatih, Anda akan semakin fasih dalam menggunakan was dan were dengan benar.
Ingin Belajar Bahasa Inggris Lebih Mendalam?
Jika Anda ingin belajar bahasa Inggris dengan metode yang lebih interaktif dan menyenangkan, bergabunglah dengan Kampung Inggris Online! Kami menawarkan berbagai program belajar yang dirancang untuk semua tingkat, mulai dari pemula hingga mahir. Kunjungi website kami sekarang dan daftar program belajar bahasa Inggris terbaik di Kampung Inggris Online!
Saya adalah seorang freelancer berpengalaman dengan keahlian dalam menciptakan konten kreatif, saya memiliki sertifikasi BNSP sebagai Content Creator yang menjamin kompetensi dan kualitas pekerjaan. Saya berkomitmen untuk terus belajar dan berinovasi di bidang multimedia serta membantu klien mencapai tujuan komunikasi melalui strategi digital yang efektif.